Nama : Sango
Umur : 16
Keluarga : Kohaku (adik)
Kekasih : Miroku
Sahabat : Inuyasha, Kagome, Kirara, Shippo, Koga, Kakek Myoga, Totosai.
Sango adalah putri dari pemimpin sebuah desa yang para penghuninya terbiasa turun-temurun membasmi siluman jahat. Ibunya telah lama meninggal, dan ia telah dilatih oleh ayahnya hingga menjadi pembasmi yang kuat. Sementara adik Sango satu-satunya yang bernama Kohaku, masih kecil dan belum berpengalaman membasmi siluman.
Suatu hari, para pembasmi terkuat dari desa tersebut diundang ke sebuah benteng milik bangsawan untuk membasmi siluman yang mengganggu. Ternyata, pemilik benteng tersebut adalah Naraku yang kemudian membuat Kohaku dirasuki siluman hingga membunuh seluruh pembasmi yang ada di sana termasuk ayahnya sendiri, dan melukai Sango. Pada saat yang sama, desa tempat mereka tinggal diserang oleh siluman dalam jumlah sangat banyak hingga tak mampu dihadapi oleh para pembasmi, dan tak ada satu orang pun yang selamat.
Naraku sengaja membiarkan Sango hidup untuk diadu domba dengan Inuyasha yang kebetulan datang ke desa itu kemudian. Pertarungan pun sempat terjadi, dan Sango nyaris bertarung hingga tewas dengan pecahan shikon no tama yang
diberikan padanya. Namun karena sudah mengetahui duduk persoalannya,
Inuyasha dan teman-temannya berhasil menyadarkan Sango. Maka Sango pun
ikut bergabung dan memperkuat Inuyasha, Kagome, Shippo, serta Miroku
dalam mengumpulkan pecahan shikon no tama dan memburu Naraku.
Sifat :
Sebagai manusia, Sango memiliki kemampuan yang sangat hebat dalam membasmi siluman. Keluarganya telah turun-temurun mempelajari cara membasmi siluman dengan meneliti apa saja kekuatan dan kelemahan dari berbagai jenis siluman, serta melawan dengan senjata lengkap mulai dari bermacam-macam racun hingga senjata rahasia.
Tetapi sekuat apa pun, Sango tetap seorang gadis yang bisa galau dan goyah saat mengalami tekanan. Karena itu ia sempat terjebak oleh Naraku yang menyuruhnya mencuri pedang Tessaiga untuk ditukar dengan Kohaku. Juga demi Kohaku yang merupakan satu-satunya keluarga Sango yang masih hidup, ia berusaha sekuat tenaga melindungi bahkan hampir mengorbankan diri sendiri, walau Kohaku berada dalam pengaruh dan mengikuti perintah Naraku.
Tak bisa dipungkiri, seiring melewati waktu bersama, Sango jatuh hati pada Pendeta playboy bernama Miroku yang cukup banyak digrandungi wanita. Ia tak terus terang mengatakan, tapi dari sikapnya yang dingin saat melihat perempuan-perempuan yang bermanja pada Miroku hal itu jelas terlihat.
Hingga suatu hari saat menemukan persembunyian Naraku dan mereka terdesak, Miroku yang
lemas karena keracunan menyuruh Sango untuk lari meninggalkannya. Tapi
Sango menolak, dan akhirnya mereka berhasil melewati rintangan tersebut
bersama. Beberapa waktu setelah itu, Miroku menawarkan untuk menikah
jika perang berakhir. Tentu saja Sango senang dan langsung menerima, …
walau kemudian ia harus mengalami sakit hati karena sifat playboy
Miroku dan kedekatan pendeta itu dengan beberapa wanita di masa lalu.
“Daripada Aku Meninggalkanmu, Lebih baik Kita Mati Bersama…”
Senjata
Senjata-senjata yang dipakai oleh para penduduk desa pembasmi umumnya dibuat dari tulang dan cangkang siluman-siluman yang telah mereka basmi. Untuk Sango, senjata andalan adalah ‘Hiraikotsu’, bumerang raksasa yang dibuat dari tulang banyak siluman. Senjata ini seolah menjadi sahabat bagi Sango karena telah ia pakai sejak mulai menjadi pembasmi.
Selain itu ada pedang yang siap sedia bila Hiraikotsu terlepas, dan senjata rahasia di pergelangan tangan yang dapat dikeluarkan tiba-tiba bila pedang juga terlepas.
Dan yang tak kalah penting, ada berbagai jenis racun yang dapat digunakan pada siluman-siluman tertentu. Supaya tak terpengaruh dengan racun yang disebar, Sango biasa memakai masker saat bertarung.
Sumber :
http://seshomaru2.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar