Jumat, 20 April 2012

Sinopsis The Cat part 2

 

So Yeon akhirnya melongok ke kolong ranjang dan meraih kaki depan Silky untuk menariknya keluar. Saat itu So Yeon lagi-lagi melihat penampakan sepasang mata kucing di kolong ranjangnya. So Yeon menatapnya terus menerus untuk memastikan apa yang dilihatnya, ketika sepasang mata itu tiba-tiba bergerak ke samping dan langsung merangsek keluar. (Sumpah, ni adegan bikin jantung nyaris copot saking ngagetinnya) Monkey Winks
So Yeon terkejut dan mundur ke dinding kamar sambil berusaha mengatur nafasnya yang terengah-engah.

Keesokan harinya, So Yeon mendatangi psikiaternya untuk berkonsultasi lagi. So Yeon menceritakan bahwa dia telah melihat seorang anak perempuan. Psikiater bertanya apakah itu untuk pertama kalinya So Yeon melihat anak itu. So Yeon menjawab tidak dan menjelaskan bahwa ia sudah pernah melihat anak perempuan itu sebelumnya di tempat kerja (tepatnya di luar jendela). Psikiater lalu mengatakan itu hanyalah dampak dari traumanya saat ia berumur 6 tahun. Psikiater menenangkan So Yeon dengan mengatakan bahwa hal tersebut hanyalah proses pemulihan dari traumanya.

Di dalam Bus yang menuju ke tempat penampungan hewan (So Yeon menepati janjinya untuk menemani Bo Hee ke sana), So Yeon hanya terdiam dan menatap ke luar jendela. Bo Hee yang menyadari hal tersebut bertanya apa yang sedang dipikirkan So Yeon. So Yeon menatapnya tidak mengerti. Bo Hee lalu mengatakan jika dirinya baik-baik saja tanpa Jun Seok. (Bo Hee mungkin sadar bahwa So Yeon menyukai mantan pacarnya). Tetapi So Yeon mengelak dan mengatakan bahwa bukan itu yang sedang dipikirkannya. Setelah turun dari Bus, mereka berjalan kaki menuju tempat penampungan hewan. Mereka melewati dinding yang penuh dengan tempelan kertas dan foto-foto beraneka jenis anjing dan kucing yang dicari pemiliknya.

So Yeon bertanya pada Bo Hee mengapa ia menginginkan kucing berbulu panjang. Bo Hee menjawab kalau ia ingin menjadikannya objek latihan. Menurut Bo Hee, itu akan lebih baik untuk kucing yang akan diadopsinya nanti daripada harus tinggal ditempat penampungan. So Yeon ingin menasehatinya, tapi Bo Hee menyela dan mengatakan bahwa itu selain untuk latihan, ia akan merawat kucing itu juga.

So Yeon dan Bo Hee masuk kedalam sebuah ruangan. Mereka disambut oleh seorang wanita berjas putih, yang kemudian menanyakan maksud kedatangan mereka. Bo Hee menjelaskan niatnya untuk mengadopsi seekor kucing. Wanita tersebut lalu memanggil seorang pria bernama Lee. Lee kemudian membawa mereka ke gedung belakang yang menjadi tempat penampungan hewan-hewan yang tak bertuan.

Lee dan Bo Hee segera masuk ke gedung tersebut sementara So Yeon mencari penyangga agar pintu tetap terbuka. Berbagai jenis anjing dan kucing ditempatkan dalam kandang yang berbeda-beda. So Yeon tersenyum melihat gerak-gerik mereka. Tetapi senyumnya berubah menjadi ekspresi prihatin dan iba saat pandangannya tertuju pada seekor kucing yang amat kurus yang duduk diam dalam kandangnya. Bo Hee tiba-tiba berteriak pada So Yeon dan memperlihatkan kucing yang menari perhatiannya. So Yeon berjalan menghampirinya dan ikut melihat kucing yang ditunjuk Bo Hee. So Yeon juga memberitahu Bo Hee bahwa itu adalah jenis kucing Chinchilla.

Lee yang memperhatikan mereka sejak tadi bertanya mengapa mereka suka pada kucing. Bo Hee menjawab bahwa kucing-kucing itu sangat lucu. Bo Hee juga menanyakan nama kucing Chinchilla dihadapannya. Lee menjawab "Dimwit" dan menyuruh So Yeon dan Bo Hee melihat-lihat sementara ia pergi ke gedung lain. Lee memasuki sebuah ruangan yang gelap dan menyalakan lampu. Diruangan tersebut terdapat tungku pembakaran yang cukup besar. Lee memasukkan bangkai-bangkai kucing yang telah mati (karena tidak dirawat dengan baik) lalu menyalakan api tungkunya.

Lee kembali ke gedung tempat penampungan dan bertanya pada Bo Hee apa ia sudah memutuskan kucing mana yang ingin ia ambil. Bo Hee memilih Dimwit. Sementara Lee mengeluarkan Dimwit, So Yeon yang sejak tadi berjongkok di depan kandang kucing kurus yang dilihatnya tadi, memanggil Lee. So Yeon lalu menunjuk pada kucing yang berbaring tak bergerak dikandangnya. Rupanya kucing itu telah mati. Lee mengumpat keras karena kesal harus kembali ke tungku pembakaran.

Lee membawa Dimwit dan keluar bersama Bo Hee. Saat keluar, Bo Hee tidak sengaja menyenggol penyangga yang diletakkan So Yeon dan mengakibatkan pintu menutup seketika. So Yeon panik dan berlari ke arah pintu. So Yeon berusaha membukanya. Ia lalu menggedor-gedor pintunya sambil memanggil Bo Hee, tetapi tidak ada seorang pun yang mendengar dan datang menolongnya. So Yeon semakin ketakutan ketika para anjing dan kucing mulai mengeluarkan suara mengerikan. So Yeon mulai pusing dan pandangannya mengabur. Ia terjatuhdi lantai dan mulai muntah. Tapi anehnya, yang dimuntahkan So Yeon adalah bulu-bulu kucing. Bo Hee tiba-tiba masuk mencari So Yeon dan langsung panik saat melihat So Yeon bersimpuh dilantai.

Di tempat lain, seorang polisi wanita yang tengah menyelidiki penyebab kematian nyonya (pemilik Silky sebelumnya) didalam lift, memutar rekaman CCTV apartemen tersebut. Wanita itu lalu menunjukkan rekamannya pada polisi-polisi yang lain. Jun Seok yang tidak sengaja lewat juga ikut menonton rekaman CCTV tersebut. Mereka mengamati rekaman CCTV yang menampilkan video sesaat sebelum si Nyonya memasuki lift dan Silky tiba-tiba berontak dari gendongan pemiliknya. Di rekaman tersebut terlihat si Nyonya bersandar pada dinding lift dengan raut wajah yang ketakutan. Rekaman tersebut tiba-tiba tersendat. Polisi wanita mencoba memperbaikinya saat salah seorang pria menunjuk waktu rekaman dan mengatakan kalo rekamannya gak berhenti. Semua orang menatap heran. Sesaat kemudian rekaman mengabur dan kembali normal. Terlihat si Nyonya terjatuh ke lantai dan memegangi lehernya seolah-olah ada yang mencekiknya. Salah satu polisi berkomentar bahwa mungkin si Nyonya menderita gangguan jiwa. Temannya lalu ikut menimpali dan mengatakan bahwa mungkin saja si Nyonya mengalami serangan panik yang berakhir pada kematian. Jun Seok yang sejak tadi mendengarkan, menginterupsi pembicaraan. Menurut Jun Seok, kedua alasan yang dikatakan temannya tidak cukup untuk menjadi penyebab kematian seseorang.

Di Pet Shop, So Yeon sedang mengelap rak tempat berbagai jenis makanan dan perlengkapan hewan berderet rapi. Ia tiba-tiba berhenti dan mengamati seekor anjing yang berputar-putar gelisah dikandangnya. So Yeon menghampiri kandang anjing tersebut dan bertanya ada apa (walau jelas-jelas si anjing gak bakal ngerti sama ucapannya). So Yeon mendadak merasakan ada seseorang di belakangnya.


Ketika ia berbalik, orang itu sudah menghilang. So Yeon kemudian berjalan mendekati pintu ruangan staff dan membukanya. Saat pintu terbuka, So Yeon terperanjat kaget melihat mayat-mayat kucing bertebaran di lantai. Tiba-tiba dari tumpukan mayat kucing tersebut terjulur sebuah tangan yang menarik kaki So Yeon. So Yeon jatuh ke lantai dan hampir terseret masuk ke ruangan. Beruntung ia berhasil meloloskan diri dan berlari ke luar.

 Di luar ia berhenti dan menoleh ke arah Pet Shop yang pintunya terbuka. So Yeon berjalan perlahan kembali ke Pet Shop. So Yeon mengintip melalui pintu depan dan terkejut melihat seorang anak perempuan berambut pendek berdiri di ambang pintu staff. So Yeon berjalan mundur dan tidak sengaja menabrak Jun Seok yang tiba-tiba muncul dibelakangnya. Jun Seok kaget melihat wajah So Yeon yang ketakutan dan bertanya ada apa. So Yeon lalu memberitahu  Jun Seok bahwa ada sesuatu di ruang staff.

Jun Seok masuk kedalam dan memeriksa ruangan staff. Sayangnya ia tidak menemukan apa-apa. Mayat-mayat kucing yang tadinya bertebaran di lantai juga telah menghilang. Jun Seok lalu mengantar So Yeon pulang ke apartemennya. Setelah sampai di depan apartemen, Jun Seok meminta maaf pada So Yeon karena So Yeon harus merawat Silky lebih lama lagi. Alasannya karena keluarga dari si Nyonya yang meninggal di lift belum siap untuk mengambil Silky.

Awalnya So Yeon sempat geer karena mengira Jun Seok datang malam-malam hanya untuk mengatakan itu. Tapi setelah Jun Seok menyinggung soal Bo Hee, So Yeon mengerti dan mencoba untuk tetap tersenyum meski sebenarnya dalam hati ia kecewa. So Yeon memberitahu Jun Seok bahwa ia sudah memberitahu Bo Hee tentang Jun Seok yang sudah menjadi polisi. Jun Seok terlihat sangat senang. Jun Seok kemudian pamit dan So Yeon berjalan masuk keapartemennya. tetapi sesaat kemudian So Yeon keluar lagi dan memandangi punggung Jun Seok yang  berjalan menjauh. So Yeon sama sekali tidak menyadari ada seekor kucing yang tengah mengamatinya dari balik sebuah mobil.

Saat tidur, So Yeon bergulak-gulik gelisah di tempat tidurnya. So Yeon lalu terbangun dan mencari Silky. So Yeon berjalan ke arah balkon dan mendapati ayahnya sedang berjongkok di sudut sambil menggenggam sendok sup. Di hadapannya terdapat semangkuk susu. So Yeon berjalan pelan mendekati ayahnya dan memekik kaget saat melihat gentong lebih besar yang bergambarkan wajah Silky.

So Yeon tersentak dari tidurnya. Rupanya itu hanya mimpi. So Yeon mengedarkan pandangannya mencari Silky dan mendesah lega saat melihat ekor Silky menyembul keluar dari balik selimutnya. So Yeon langsung menyingkap selimutnya tetapi alangkah kagetnya ia ketika yang ada di bawah selimut bukan Silky, melainkan anak perempuan berwajah menyeramkan. So Yeon segera meminum obat penenang dan berusaha mengatur nafas.

Video The Cat part 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar